I. LATAR BELAKANG
Desa wonosari merupakan salah satu desa di Kecamatan Bawang 40 kilometer dari ibukota Kabupaten batang , terbagi dalam 7 Dusun yakni Dusun Wonosari, Dusun Serang , Dusun Kesrug, Dusun Limbangan Dusun Ringin Sari, Dusun Paseran, Dan Dusun Banjarwaru.
Desa Wonosari terletak disebelah utara Desa Candirejo dan, Sebelah Timur Desa sangu banyu, Sebelah Selatan Desa Kebaturan dan Sebelah Barat Kelurahan Jlamprang.
Desa Wonosari yang berpenduduk kurang lebih 4.312 jiwa dengan KK berjumlah 1.500 KK, sebagian besar bekerja sebagai petani 90 %. Sebagian besar penduduknya berpendidikan Sekolah Dasar 50 % ,bahkan yang tidak tamat Sekolah Dasar 15. %, namun karena potensi sumber daya alam yang cukup mendukung dengan luas persawahan yang cukup memadai, dan peternakan yang cukup potensional, sehingga dapat memberikan pendapatan kepada petani yang memadai, apalagi dengan adany kegiatan feati yang dilaksanakan sejak tahun 2008, Berdasarkan hal tersebut maka para anggota kelompok tani membentuk kelompok-kelompok belajar melalui wadah kelompok tani agar dapat memperoleh bimbingan dari penyuluh dan pembina tekhnis lainnya.
Didesa Wonosari ini terdapat 7 kelompok tani yang telah dibentuk sejak tahun 1982 sampai 2007, dengan rata-rata anggota 33 s/d 56 orang perkelompok. Sedangkan kelompok yang paling sukses dalam bidangnya adalah kelompok Taruna Tani Banjarwaru Desa Wonosari, yang telah mampu melaksanakan kegiatan agribisnis ayam hibrida secara utuh.
Adapun jenis komoditi yang dominan dikembangkan didaerah ini antara lain Tanaman padi, jagung, Kacang hijau dan kacang panjang. Disamping tanaman tersebut, juga didaerah ini memiliki potensi yang cukup baik yang didukung oleh adanya tegalan, pekarangan dan kebun yang banyak ditumbuhi rumput memberikan peluang untuk memelihara Sapi, Kambing, , juga unggas (ayam dan itik).
Jumlah ternak sapi dan kambing cukup banyak mencapai lebih dari 500 ekor, kambingpun begitu juga hampir ada 1.000 ekor, bahkan unggas (ayam) menempati urutan tertinggi jumlahnya, mencapai 50,000 ekor, bahkan terus bertambah seiring berjalanya waktu, dengan penguasaan teknologi peternakan ayam yang sekarang hampir semua bidang teknologi sudah mampu dikuasai.
Pada tahun 2007, Program P3TIP/FEATI Kabupaten Batang memberikan kesempatan kepada kelompok tani untuk membentuk gabungan kelompok tani sebagai kelas belajar dengan membentuk unit yang akan mengelola kegiatan penyuluhan didesa yang pengurusnya dipilih secara demokratis oleh rembug tani desa. Melalui rembug desa tersebut maka terpilih pengurus/pengelola FMA Desa susunan pengurus sebagai berikut ; ketua : BASUKI, Sekretaris : SAIPUDIN dan Bendahara adalah : SETIO BUDI serta Penyuluh Swadaya ; NIKMAROPIK (penyuluh sawadaya laki-laki) dan TRI KURNIA WATI (Penyuluh Sawadaya Perempuan) Sedangkan Penyuluh Pertanian Lapangan yang mendampingi dan memfasilitasi adalah KADARYONO, SPi.
Melalui program kegiatan UP-FMA Desa Wonosari telah melakukan beberapa tahapan pengelolaan FMA terutama dalam perencanaan dengan kegiatan sbb : (a). Pelaksanaan PRA, (b) Penyusunan rencana kegiatan kelompok (RDK/RDKK); (c) penyusunan programa penyuluhan desa; dan lain sebagainya.
Hasil yang telah dicapai pada pelaksanaan kegiatan UP – FMA Wonosari adalah, bahwa saat ini sudah bterbentuk kelompok usah bersama Agribisnis Ayam Hibrida yang pemasaranya sudah Go Nasional, dan bahkan sekarang sudah menjadi tempat pelatihan dan permagangan ayam buras,
Dengan dasar Penyuluhan pertanian sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum merupakan hak asasi warga negara Republik Indonesia. Sektor pertanian yang berperan penting dalam pembangunan nasional memerlukan sumberdaya manusia yang berkualitas, andal, serta berkemampuan manajerial, kewirausahaan dalam melaksanakan usahanya. Dengan demikian pelaku pembangunan pertanian mampu membangun usaha dari hulu sampai dengan hilir yang berdaya saing tinggi dan berperan serta dalam melestarikan lingkungan usahanya sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Salah satu metoda pengembangan kapasitas pelaku utama dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang dikelola oleh pelaku utama itu sendiri (Farmers Managed Extension Activites/FMA). Metode ini menitikberatkan pada pengembangan kapasitas manajerial, kepemimpinan dan kewirausahaan pelaku utama dalam pengelolaaan kegiatan penyuluhan pertanian. Dalam metode FMA ini pelaku utama dan pelaku usaha mengidentifkasi permasalahan dan potensi yang ada pada diri, usaha dan wilayahnya, merencanakan kegiatan belajarnya sesuai dengan kebutuhan mereka secara partisipatif dalam rangka meningkatkan produktivitas usahanya guna peningkatan pendapatan dan kesejahteraan keluarganya. Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) merupakan program yang memfasilitasi kegiatan penyuluhan pertanian yang dikelola oleh petani atau Farmers Managed Extension Activities (FMA). Melalui kegiatan ini petani difasilitasi untuk merencanakan dan mengelola sendiri kebutuhan belajarnya, sehingga proses pembelajaran berlangsung lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan pelaku utama.
II. TUJUAN
Tujuan umum pelaksanaan FMA adalah untuk meningkatkan kemampuan pelaku utama dan pelaku usaha dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian dari, oleh dan untuk pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengelola usahanya secara optimal dalam rangka peningkatan pendapatan dan kesejahteraan keluarga pelaku utama secara berkelanjutan. Tujuan khusus pelaksanaan FMA adalah meningkatkan kapasitas pelaku utama dan pelaku usaha dalam :
1. mengidentifikasi potensi yang dimilikinya, masalah-masalah yang dihadapi dalam pengelolaan usahanya dan alternatif-alternatif pemecahannya.
2. memilih usaha yang paling menguntungkan serta mengidentifikasi kebutuhan informasi, teknologi dan sarana yang diperlukan untuk mengembangkan usahanya secara berkelanjutan.
3. Membangun keswadayaan, keswadanaan dan kepemimpinan pelaku utama dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian dengan memperhatikan kesetaraan gender.
4. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan penyuluh swadaya dan organisasi petani (kelompoktani/gapoktan/asosiasi dll) untuk menjamin keberlanjutan penyuluhan dari, oleh, dan untuk pelaku utama dan pelaku usaha dalam pengembangan sistem agribisnis.
5. Menciptakan lingkungan yang mendorong lahirnya fasilitas pembelajaran bagi pelaku utama dan organisasi petani (kelompoktani/gapoktan/asosiasi dll) di tingkat desa, dimana para pelaku utama dan pelaku usaha, laki-laki dan perempuan, dapat saling berbagi pengalaman dan juga untuk mengembangkan kemitraan diantara mereka serta dengan pihak lainnya.
6. Mengembangkan jejaring kerja dengan sumber-sumber informasi teknologi, pemasaran, permodalan dalam rangka pengembangan usahanya; g. mengembangkan kemitraan usaha dengan pihak lain;
7. memperluas dan mengembangkan usaha kelompoktani/gapoktan/ asosiasi sehingga mencapai skala usaha yang efisien dalam rangka meningkatkan posisi tawar pelaku utama dan pelaku usaha.
8. Menjadi Penyedia informasi Teknologi pertanian dan peternakan Di Indonesia.
III. Misi
Mengembangkan dan Mengaplikasikan Teknologi pertanian dan peternakan Yang Sesuai Dengan Kondisi Lingkungan dan Sosial Masyarakat Indonesia.
IV. RUANG LINGKUP KEGIATAN
Adapun ruang lingkup kegiatan FMA Desa Wonosari adalah :
1. Kegiatan pembelajaran dalam rangka meningkatkan kapasitas pelaku utama dan pelaku usaha untuk mengelola kegiatan penyuluhan yang dan berkelanjutan.
2. Substansi/materi belajar FMA desa meliputi materi teknis budidaya, panen, pasca panen, pengolahan hasil, dan pemasaran komoditas pertanian, peternakan dan perikanan yang membawa inovasi strategis dan spesifik lokasi untuk meningkatkan pendapatan pelaku utama dan pelaku usaha, disamping materi yang bersifat meningkatkan keterampilan manajemen dan kepemimpinan.
V. PROGRAM
a. Program Jangka Pendek
1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran didesa wonosari
2. Meningkatkan mutu pembelajaran
3. Terciptanya lapangan kerja bagi pemuda
4. Tercapainya teknologi pertanian peternakan spsifik lokasi
b. Program Jangka Panjang
1. Menjadi pusat penyebaran ayam hibrida dan informasi teknologi pertanian peternakan tingkat nasional.
2. Mengikuti pameran-pameran pertanian
3. Menjadikan Desa Wonosari Sebagai Desa Wisata Ayam
VI. STUDI DAN KEGIATAN YANG TELAH DILAKUKAN
Periode 2008 - 2009 :
1. Pelatihan pembuatan pupuk bokasi,
2. Pelatihan Pembuatan Pakan ternak sapi (FERMENTASI)
3. dan Kursus Pembuatan Slondok
Periode 2009 - 2010 :
AGRIBISNIS AYAM HIBRIDA Yang Meliputi Kegiatan :
1. Demplot ayam hibrida ( pembesaran)
2. Pelatihan penetasan dan pembuatan ransum
3. Magang agribisnis ayam hibrida
4. Pemanfaatan limbah kotoran ayam go organik
Periode 2010 - 2011 :
Tahun 2010 UP – FMA Wonosari mengajukan kegiatan proposal Agribisnis ayam hibrida lanjutan dengan meliputi berbagai macam kegiatan diantaranya:
1. Studi lapang produksi telur tetas ayam hibrida
2. Kursus pembuatan mesin tetas
3. Pelatihan pengenalan dan pencegahan hama penyakit Ayam
4. Magang penetasan telur
5. Temu Usaha Ayam Hibrida
VII. PENDANAAN
Pendanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh fma desa wonosari bersumber dari:
1. Program FEATI
2. Swadaya masyrakat
3. Laba hasil usaha
4. Mitra
VIII. KEPENGURUSAN
NO NAMA JABATAN
1 BASUKI KETUA
2 SAIPUDIN SEKRETARIS
3 SETIO BUDI BENDAHARA
4 NIKMAROPIK PENYULUH SWADAY (PUTRA)
5 TRI KURNIA WATI PENYULUH SWADAY (PUTRI)
6 KADARYONO SP,I PENYULUH PNS
IX. KERJASAMA YANG TELAH DILAKUKAN
Selama ini kegiatan FMA Desa Wonosari telah melakukan banyak kerja sama diantaranya adalah :
1. Dengan Balai Pengkaji Teknologi Pertanian Jawa Tengah dalam actionresearch facility (ARF)
2. Dinas Koperasi Dan UMKM
3. Perpustakaan Umum Kabupaten Batang
4. BPD Jawa Tengah
5. Gapoktan – gapoktan yang berusaha dalam agribisnis ayam kampong
X. RENCANA KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN
1. Demplot penerapan pakan tiga teknologi
2. Pendirian komunal penetasan
3. Pelatihan penanganan pasca panen
XI. JASA DAN PELAYANAN YANG DAPAT KAMI LAKUKAN
1. Penyediaan telor tetas
2. Penyediaan doc ayam kampung Hibrida
3. Penyediaan ayam kampung siap potong 70 hari
4. Penyediaan mesin tetas
5. Penyedian alat IB ayam
6. Permagangan
7. Informasi seputar ayam (agribisnis, penganan penyakit dll)
8. Perpustakaan ( 1500 eksmplar)
9. Pelatihan teknologi tepat guna ( ayam)
10. Layanan online
11. Pasar online
12. Dan lain sebagainya.
XII. USAHA YANG DIJALANKAN OLEH KELOMPOK USAHA BERSAMA FMA DESA WONOSARI
A. Jenis usaha
1. Produksi telur tetas
2. Produksi teur tetas
3. Produksi DOC ayam hibrida
4. Produksi ayam siap potong
5. Pelatihan-pelatihan (peningkatan SDM anggota)
6. Membangun kemitraan
7. Pusat informasi ayam Hibrida Banjarwaru
8. Tempat pemagangan petani dari luar anggota/daerah lain.
9. Produksi mesin tetas
B. Volume usaha
1. Indukan : 1.000 ekor
2. DOC : 3.000 ekor/bulan
3. Ayam siap potong : 500 ekor/70 hari
Ket: (data di ambil / april 2011)
Jumlah indukan yang sudah berproduksi : 1.000
Produksi telur perminggu sebanyak 6.000
yang layak ditetaskan rata-rata perminggu 5.600
Telur yang ditetaskan 3.000/ bulan, karena keterbatasan mesin tetas
Produksi ayam potong lokal 500 ekor/bulan dikarenakan permintaan DOC dari luar daerah yang tinggi
C. Siklus usaha
1. Produksi telur tetas : 2 Tahun
2. Produksi DOC : 21 Hari
3. Ayam siap potong : 70 Hari
XIII. Anggota
Jumlah anggota per mei 2011 berjumlah 40 orang
XIV. Infentaris kelompok
1. Mesin tetas 8 buah (2.000 btr)
2. Komputer 1 (satu) set
3. Perpustakaan 1 (satu unit)
4. Buku refrensi bagi pemuda 1500 eks
5. Ruangan buku 6 x 4m
6. Mading 1 buah
7. Meja komputer satu buah
8. Satu set Kompor gas
9. Satu buah modem internet
10. Satu papan display
11. Satu set mesin giling jagung
12. Rak doc kapasitas 1.000 ekor
13. Peralatan makan minum ternak 20 set
14. Peralatan IB 10 set
15. Lemari penyimpanaan data 1 buah
16. Printer 1 buah
17. Kandang 1 unit
18. Kandang pameran 5 unit