Hasil pembelajaran FMA (farmer managed extension activities atau penyuluhan yang dikelola oleh petani) Desa Wonosari Kecamatan Bawang Kabupaten Batang mengenai teknologi ayam hibrida mendapat perhatian dari DPRD Kab. Batang khususnya komisi C. Tim komisi C berkenan hadir langsung dan melihat satu persatu aktivitas petani dalam pembudidayaan ayam hibrida mulai dari melihat indukan ayam, proses IB (inseminasi buatan) untuk mendapatkan ayam hibrida, penetasan telur dengan mesin tetas hingga kegiatan pembesaran ayam hibrida. Ketua Komisi C (Bapak Suyono) dalam sambutannya yang diwakili sangat mengapresiasi keberhasilan yang telah dicapai oleh petani Desa Wonosari. Pembelajaran agribisnis yang dilakukan UP FMA dengan metode SL dan ARF (action research facility) telah dapat merubah pola pikir dan perilaku petani Desa Wonosari. Perkembangan yang sangat dirasakan pesat antara lain (1) stok indukan telah berkembang menjadi 2.000 ekor yang pada awalnya hanya 10 ekor, (2) produksi DOC ayam hibrida 1.200 ekor per bulan dan ayam siap potong 500 ekor, (3) jumlah peternak yang sebagian besar pemuda desa berkembang menjadi 35 orang, (4) telah terbentuk kelompok usaha bersama (KUB) agribisnis ayam hibrida dengan pembagian kegiatan yang meliputi produksi telur tetas, penghasil DOC dan pembesaran ayam siap potong, dan (5) menjadi embrio P4S karena telah menerima pelatihan-pelatihan dan magang.
Kunjungan DPRD Kabupaten Batang yang dilaksanakan pada 19 Januari 2011, hadir pula beberapa penentu kebijakan dari Bapeluh Kabupaten Batang, Dispertanak, Kepala Desa Wonosari dan BPTP Jawa Tengah. Dalam diskusi desepakati beberapa hal antara lain
• Kebutuhan petani yang berupa mesin genset (karena listrik sering mati) akan diusahakan oleh anggota Komisi C
• Mesin tetas kapasitas besar (+ 1.000 butir) diusulkan pada penyusunan anggaran tahun 2012
• Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Batang akan mengalokasikan bantuan obat-obatan dan akan menuntun kelompok membuat proposal pengembangan usaha ayam hibrida untuk diusulkan kepada Biro Produksi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah.
• Bapeluh dan BPTP Jawa Tengah masih akan melanjutkan pendampingan bagi UP FMA Desa Wonosari. Dan pendampingan dari BPTP Jawa Tengah adalah pengembangan agribisnis yang mengarah pada VCA. (SSP)
Anggota kelompok merasa senang sekali dengan kunjungan tersebut, walaupun point-point diatas belum tentu terlaksana, dalam sambutanya PPs Desa Wonosari (Nikmaropik) mengaku sangat senang sekali mendapatkan program FEATI, karena imbas program tersebut dirasa mampu meningkatkan SDM petani secara maksimal.
Program pembelajaran (FMA) tersebut sangatlah menentukan sekali bagi kemajuan pertanian dan peternakan Desa Wonosari karena pembelajaran tersebut direncanakan, dilaksanakan oleh petani itu sendiri, disitu petani mencari sendiri topic pembelajaran melalui: PRA, FSA, yang didalamnya menuntut petani bisa menganalisis potensi sumberdaya, potensi pasar, dan kelayakan suatu usaha yang akan atau sedang mereka laksanakan,
Dari situlah maka petani desa wonosari sampai sekarang bisa sukses melaksanakan kegiatan usaha Ayam Hibrida, hingga sudah bisa go nasional, walaupun masih banyak kendala namun kendala kendala tersebut bisa menjadi bahan diskusi petani, sehingga petani bisa sering berkumpul untuk mencari pemecahanya, bahkan kini petani dan peternak di desa wonosari terutama kelompok usaha Ayam Hibrida ,dalam menangani suatu permasalahan dalam usahanya tidak sebatas diskusi dalam satu kelompok, bahkan sudah melibatkan para ahli dalam bidangnya karena diskusi yang dilaksanakan bisa melalui telpon, facebook, email,dll,
Sekarang atau tidak sama sekali, itu prinsip mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar